ADA KEBAIKAN DI BALIK TANDA TANYA
Ma’had Aliy Al-Aimmah (MAA) malang melakukan program rutin tahunan berupa pembagian kamar bagi seluruh mahasantri. Program yang dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Shafar 1445 H/ 03 September 2023 melibatkan para ustadz dan seluruh mahasantri. Maksud dan tujuan dari program ini adalah untuk mempererat tali ukhuwah antar mahasantri dan juga agar saling mengenal antara satu dan yang lainnya.
Pada tahun 2023 ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasantri baru yg masuk pada tahun ini. Jumlah yang diterima melebihi kuota maksimal makhad. Sampai-sampai sebagian mahasantri bertanya-tanya ketika melihat ruangan yg di sediakan ”apa cukup dengan jumlah kita sebanyak ini menempati kamar itu?”
Pertanyaan tersebut wajar mengingat jumlah mahasantri ada 50 orang secara keseluruhan. Sedangkan ruangan kamar yg disediakan yaitu terbatas hanya 4 kamar. 1 Kamar maksimal hanya bisa diisi 12 mahasantri. Oleh karenanya diadakanlah musyawarah antara asatidzah untuk menempatkan para mahasantri di kamarnya masing-masing.
Hasil musyawarah menetapkan bahwa setiap kamar diisi dengan jumlah maksimal yaitu 11 orang. Sehingga total mahasantri yang mendapat kamar ada 44 mahasantri. Masih tersisa 6 orang dari keseluruhan mahasantri yg belum mendapatkan kamar. Oleh karenanya mereka diarahkan ke satu ruangan yang sebelumnya juga dipakai untuk kamar mahasantri saat jumlah mahasantri melebihi kapasitas maksimal. Ruangan itu telah difungsikan kembali menjadi sebuah kamar yang sangat layak untuk ditempati setelah sempat digunakan sebagai tempat terapi bekam dan penyimpanan barang. Mahasantri yang menempati kamar tersebut adalah Kholid, Harits, Faishol, Rezki, Ahkam, dan Munaji.
“Alhamdulillah walaupun yang awalnya kami belum mendapatkan kamar kemudian diarahkan oleh ustadz untuk mengisi ruangan ini, ternyata ruangan ini sangat bermanfaat dalam menunjang pembelajaran kami dan juga sangat strategis, bagaimana tidak kami yang seharusnya beranggota 11-12 orang, malah kami hanya berenam dalam satu kamar dan ini sangat nyaman ketika belajar karena jauh dari kebisingan di tambah ruangan yg sangat dekat dengan masjid memudahkan kami untuk bersegera ke masjid. Oleh karenanya kami ucapkan jazakumullohu khoiron kepada para ustadz yang telah menempatkan kami di kamar ini” tutur Kholid, 24 tahun, mahsantri prodi ta’hil huffadz asal NTT, salah seorang mahasantri yg menempati kamar tersebut.