Ta’hil Huffazh

[jaw_section class=”” el_id=”” space_after=”space_after” size=”12″ box_title=”Profil Ta’hil Huffazh Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah (MAA)” bar_type=”_default” bar_h=”3″ custom_link=”” show_on_devices=”all”][jaw_custom_text title=”Profil Ta’hil Huffazh Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah (MAA)” class=”” el_id=”” bar_type=”_default” custom_link=”” show_on_devices=”all” space_after=”space_after” bar_h=”3″ ]

Latar Belakang

Sebuah kenikmatan besar yang bisa dirasakan saat ini adalah semakin meningkatnya kesadaran umat untuk kembali kepada kitab sucinya yaitu Al-Qur’an. Indikasi yang bisa dilihat adalah dengan semakin banyaknya pesantren-pesantren yang mengkhususkan pada pembelajaran Al-Qur’an. Di luar pesantren juga banyak dikembangkan berbagai metode untuk memudahkan umat dalam berusaha mempelajari membaca Al-Qur’an. Dengan banyaknya metode yang tersedia, umat bisa memilih cara termudah dalam belajar Al-Qur’an sesuai dengan kemampuan, usia, dan waktu yang dimiliki.

Penghargaan kepada para penghafal Al-Qur’an juga semakin bisa dirasakan di tengah-tengah umat. Pada bulan Ramadhan sudah banyak masjid-masjid yang mencari imam-imam yang hafizh Al-Qur’an. Program hafizh Al-Qur’an juga sudah ditampilkan dalam program acara premium televisi nasional. Perguruan tinggi negeri memberikan jalur masuk khusus tanpa tes bagi penghafal Al-Qur’an untuk kuliah di kampus. Para muhsinin juga memberikan beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an, memberikan berbagai hadiah seperti umroh dan yang lainnya. Beberapa developer juga menyediakan rumah-rumah gratis di perumahan yang dibangun bagi keluarga penghafal A-Qur’an. Bahkan sampai pedagang kaki lima juga menggratiskan dagangannya bagi para penghafal Al-Qur’an. Banyaknya penghargaan dan apresiasi yang diberikan oleh umat kepada penghafal Al-Qur’an, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi semangat masyarakat untuk menjadi seorang hafizh Al-Qur’an.

Sebagian penghafal Al Qur’an telah mendapat kemudahan dari Allah ta’ala untuk menyelesaikan hafalan Qur’annya atau sebagian besarnya. Mereka bisa menyelesaikan hafalan meskipun tanpa dibimbing oleh pembimbing yang bersanad atau bahkan menghafal sendiri tanpa pembimbing. Oleh karena itu, MAA juga memberikan apresiasi kepada para penghafal ini dengan cara membuka kesempatan untuk menstandarisasi hafalan dan memberikan ijazah sanad qiroah sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melalui program ta’hil huffazh. Termasuk kemudahan yang diberikan oleh MAA adalah dengan memberikan kesempatan bagi para penghafal untuk mengambil sanad tanpa harus tinggal di dalam makhad.

Visi

Melayani hafizh Al-Qur’an untuk meraih sanad qiroah, memahamkan kandungan Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan serta mendakwahkannya kepada umat.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan ta’hil huffazh dibawah bimbingan asatidz bersanad.
2. Memahamkan kandungan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu syar’I dan ahlaq untuk memperbaiki amaliyah dan karakter mahasantri.
3. Membekali mahasantri dengan ilmu manhaj dakwah qur’ani dan pengalaman dakwah kepada umat.
4. Menanamkan jiwa pengemban Al-Qur’an sehingga menjadi teladan bagi umat disekitarnya.
[/jaw_custom_text][/jaw_section]
Back to top button