Artikel

Seberapa Kuat Murojaahmu pada Bulan Ramadhan Kali Ini?

Al-Quran ibarat musim semi yang menyebarkan kebahagiaan dan menyuburkan hati orang-orang yang membacanya, menghafalnya serta mengamalkannya. Ramadhan menjadi momentum penting dimana bulan diturunkannya Al-Quran ke langit dunia sebagai mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Quran mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh umat muslim.

Jika merujuk pada pendapat Abu Hanifah, seorang muslim dikatakan sudah menunaikan haknya AL-Qur’an adalah ketika muslim tersebut mengkhatamkan ALQuran selama 6 bulan. Berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah Fathu Makkah membaca AL-Quran di tasmi’ langsung oleh Malaikat Jibril 1 tahun 2 kali khataman. Artinya bagi seorang muslim yang sudah menyandang predikat Hafidz Quran, murojaah (mengulang hafalan) adalah pekerjaan wajib bagi para penghafal Al-Quran sepanjang hayatnya.

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sungguh permisalan orang yang hafal AL-Quran itu ibarat pemilik unta yang diikat, jika ia selalu menjaganya niscaya bisa mempertahankannya, tetapi jika ia melepaskannya niscaya unta itu akan pergi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menghafal dan mengulang hafalan tentulah lebih dari sekedar membaca, karena tidaklah seseorang menghafal atau mengulang hafalan melainkan setelah mengulang bacaan ayat beberapa kali. Dan ia mendapatkan sepuluh kebaikan pada setiap hurufnya. Atas dasar inilah perhatian seseorang kepada menghafal dan mengulang hafalannya itu lebih utama.

Hal ini menunjukkan begitu pentingnya murajaah hafalan apalagi di bulan Ramadhan. Berikut adalah kesaksian salah satu mahasantri Ma’had ‘Aliy al-Aimmah tentang pentingnya murajaah hafalan Al-Qur’an. Mahasantri yang bernama Mustain Billah Arham kelas 1 Prodi Ta’hil Huffazh asal Cirebon mengatakan, “murojaah itu sangat penting, karena percuma saja kalau kita banyak menghafal akan tetapi kita jarang mengulanginya. Akibatnya hafalan tidak akan melekat di otak dan akan sulit kembali untuk mengembalikan hafalan tersebut. Tambahnya inti dari menghafal adalah banyak mengulangnya.’’

Dan ketika ditanya, “Bagaimana cara antum membagi waktu murajaah, ziyadah serta tilawah antum dan berapa target harian dan mingguan antum dalam murajaah? “relative, tergantung dari jumlah hafalan semisal 5 juz, maka muroja’ah 1 juz sehari berarti kurang lebih dalam 1 minggu bisa mendapatkan 5 juz, Saya murojaahnya di Masjid Jami’ Al Umm biasanya saya murajaah setelah saya menghafal, terkadang juga tergantung kebutuhan murajaah tersebut, jika sedang sangat dibutuhkan maka saya akan dominan untuk murajaah daripada menghafal, untuk Ramadhan kali ini saya lebih fokus untuk murajaah dan mungkin untuk khataman ramadhan kali ini cukup sekali khatam” tuturnya.

Reporter : Muhammad Lathief Al Hadidi, mahasantri Prodi I’dad Huffadz kelas 1 asal Ponorogo, Jawa Timur

 

Tampilkan Lebih Banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button