Kabar

WALAU PORAK PORANDA TAPI TETAP BERSYUKUR DAN SETIA

 

Banjir bandang telah memporak-porandakan beberapa desa di kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Puluhan rumah dan sarana umum rusak, perabotan rumah hilang dan ternak ternak banyak yang ikut hanyut terbawa arus banjir.

Tak terkecuali dengan pasangan suami istri Sujiyono (60) dan Sumiyati (59) warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon yang selamat dari gulungan arus banjir bandang. “Saya dan istri kemarin juga terseret arus banjir hingga 50 meter mas, alhamdulillah ada pohon pisang di sana sehingga saya bisa jadikan pegangan” ujarnya saat diwawancarai oleh Tim Relawan Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah Malang, Ahad (05/11/2022).

Sempat terpisah dari sang istri saat arus banjir menggulungnya, Bapak Sujiyono sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab berusaha meraih uluran tangan istrinya yang meminta tolong dan memegangnya dengan erat agar selamat dari terjangan arus banjir sembari berpegangan dengan pohon pisang disekitarnya lalu berteriak meminta tolong kepada warga sekitar dan berusaha untuk menepi dari arus banjir yang menerjangnya. Atas izin Allah beliau dan istrinya terselamatkan.

Walaupun ditengah musibah melanda tak melunturkan cinta pasutri lansia ini. “Kami sudah bertekad untuk sehidup semati mas, jikalau kami harus diterjang dan terhanyut oleh arus banjir bandang maka kami mati bersama” Imbuh Ibu Sumiyati yang tetap setia menemani suaminya itu.

Di tengah pemberian sembako dan santunan yang dilakukan oleh Tim Relawan Mahad ‘Aliy Al-Aimmah bersama YBM Peduli dan PULDAPII Peduli nampak pasangan pasutri lansia ini sibuk untuk merapikan perabotan rumah yang ada. “Ini rumah bapak?” Tanya salah seorang relawan. Lalu Pak Sujiyono menceritakan tentang rumah sederhananya itu. “Iya mas ini rumah saya, kemarin ambruk saat banjir. Alhamdulillah kayu baloknya tidak ikut hanyut sehingga baru saja pagi ini saya berdirikan” ujarnya.

Rumah gubuk sederhana dengan 4 kayu balok sebagai penyangganya dan beberapa asbes yang pecah sebagai atapnya itu ternyata tak mengurangi rasa syukur pasangan suami istri ini. “Alhamdulillah mas, untungnya aku masih diberi belas kasihan sama yang Maha Kuasa sehingga aku bisa selamat dan hidup” ungkap Pak Sujiyono yang berprofesi sebagai pemulung itu.

Reporter : Aan Bin Zaen (Mahasantri Jurusan I’dad Huffadz Kelas 3 asal Nganjuk)

Dokumentasi :

-Tim Dokumentasi Ma’had ‘Aliy Al Aimmah Malang.

 

Tampilkan Lebih Banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button