Kabar

Terbiasa Tahajjud Dengan “Tabah”

Shalat tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Namun, banyak dari umat Islam yang sulit untuk melaksanakannya. Hal itu tidak lain karena shalat tahajud sendiri baru bisa dilaksanakan setelah tidur malam. Dan yang paling utama adalah apabila dilaksanakan pada sepertiga malam yang akhir. Maka dari itu, salah satu lembaga pendidikan di Kota Malang, yaitu Ma’had Aliy Al-Aimmah (MAA) menganjurkan agar para mahasantrinya untuk membuat program tahajud berjamaah sehingga diharapkan nantinya mereka bisa terbiasa melakukan shalat tahajud. Oleh karena itu, Qism Dakwah dan Ta’lim dari organisasi HIMMAH (Himpunan mahasantri Ma’had Aliy Al-Aimmah) membuat program kerja yang bernama “Tabah”.

 

Program Tabah sendiri adalah kependekan dari tahajud berjamaah. Program ini dicanangkan oleh Qism Dakwah dan Ta’lim HIMMAH atas saran dari pihak MAA. Tabah dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis kurang lebih pukul 03.00 WIB di Masjid Jami’ Al-Umm, Kota Malang. Kegiatan ini tidak dilaksanakan pada setiap malam, karena hukum asal sholat tahajud adalah sendiri-sendiri. adapun program ini dilaksanakan secara berjamaah dengan maksud sebagai pendidikan, melatih menjadi imam dan juga agar ibadah ini terasa mudah khususnya bagi yang belum terbiasa. Dipilih malam senin dan Kamis juga dengan tujuan untuk memudahkan mahasantri untuk makan sahur setelah “tabah” untuk kemudian berpuasa sunnah di hari tersebut. adapun di malam-malam yang lain mahasantri MAA tetap dianjurkan untuk melaksanakan tahajud secara mandiri. Peserta kegiatan tersebut adalah mahasantri MAA, namun tidak jarang ada yang mengikuti kegiatan ini seperti para ustadz dan jamaah dari luar masjid. 

 

Program Tabah dilaksanakan juga bertujuan untuk melatih para mahasantri MAA agar bisa menghidupkan sepertiga malam terakhir sesuai sunnah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melatih kedisiplinan mahasantri. Pelaksanaan program ini dibilang cukup baik melihat antusias mahasantri yang cukup semangat dalam melaksanakannya. Program ini dilaksanakan dengan cara membuat jadwal mahasantri yang akan menjadi imam, kemudian mengingatkan mereka sebelum hari pelaksanaan tabah sehingga kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan baik. Kemudian ketika hari pelaksanaan tiba, semua mahasantri bangun sesuai waktu yang ditentukan, walaupun ada sebagian yang dipaksa bangun. Namun paksaan tersebut tidak lain hanyalah agar mereka bisa terlatih dan disiplin.

 

Demikianlah program tabah yang ada di Ma’had Aliy Al-Aimmah, Kota Malang. Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh, seperti hidupnya sunnah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-, bertambahnya kedisiplinan, dan banyak manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari kegiatan ini. Oleh karena itu, seyogyanya kegiatan ini dapat dicontoh untuk membina santri agar bisa terbiasa untuk menegakkan shalat tahajud secara mandiri.

 

Bimo Adriansyah Alif Samudra, mahasantri I’dad Hufazh kelas 2 asal Batu

Tampilkan Lebih Banyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button