Ahad, 1 Dzulhijjah 1442/11 Juli 2021 M, para mahasantri MAA (Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah) mengikuti pelatihan penyembelihan secara halal dan thayyib untuk membekali para mahasantri dengan salah satu ilmu yang diperlukan saat terjun di masyarakat nanti. Kegiatan ini juga sebagai persiapan untuk menangani penyembelihan hewan kurban saat hari raya nanti. Selain para mahasantri, para panitia penyembelihan hewan kurban dari Masjid Al-Umm juga ikut serta.
Pelatihan dimulai dengan pemaparan teori oleh Bapak Saiful Bachri dari Juru Sembelih Halal Indonesia (JULEHA) DPD Malang. Mulai dari penanganan hewan sebelum penyembelihan, saat akan disembelih, ketika disembelih, hingga setelah disembelih dijelaskan dalam sesi ini. Dari pemaparan inilah para kita menjadi tahu bahwa dalam menangani hewan kurban, banyak hal yang mesti diperhatikan. Yang disayangkan adalah hal-hal itu jarang sekali diketahui oleh masyarakat umum sehingga dalam pelaksanaan kurban, banyak kesalahan yang terjadi. Banyak dari kesalahan itu yang menjadikan proses penyembelihan kurang sesuai dengan sunnah Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam, khususnya yang berkaitan dengan perlakuan yang baik terhadap hewan kurban. Di tengah penjabaran teori, Pak Saiful menampilkan beberapa video kesalahan-kesalahan prosedur yang terjadi di masyarakat, dan menerangkan hal-hal yang mesti dilakukan agar kesalahan itu tidak terjadi. Ternyata menyembelih hewan kurban itu tidak semudah kelihatannya. Apalagi jika ingin menjaga nilai-nilai halal dan thoyyib (baik).
Setelah pemaparan teori, para peserta diajak untuk mempraktekkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari. Masih dibimbing oleh Pak Saiful, peserta mencoba beberapa teknik menyembelih dengan media batang pohon pisang, lalu dilanjutkan dengan praktek langsung dengan 2 ekor domba yang sudah dipersiapkan. Melalui praktek ini, para peserta bisa melihat langsung bagaimana penanganan hewan kurban yang baik diterapkan mulai awal hingga akhir. Pelatihan selesai sekitar pukul 12:30 WIB. Kegiatan hari itu pun ditutup dengan menyantap hidangan sate dan gule yang dibuat dari hasil praktek penyembelihan sebelumnya.