Zakir Naik adalah da’i perbandingan agama yang tersohor. Dalam banyak ceramahnya, dihadiri ribuan ribuan hadirin dari berbagai agama. Penguasaan dan hafalan yang kuat terhadap kitab suci berbagai agama menjadikan hujjahnya sangat kuat dan analisanya mendalam. Sehingga kehadirannya selalu menjadi magnet bagi umat untuk berjumpa dengan beliau.
Ketika mendengar sebutan “Zakir Naik-nya Indonesia” akan hadir di Malang pada bulan Januari 2018, maka sayapun penasaran seperti apa beliau. Dan qadarullah sesuai jadwal yang diumumkan, saya berhalangan untuk hadir sehingga keinginan saya untuk bertemu beliau tidak kesampaian. Meskipun demikian, saya menghibur diri dengan agenda Dauroh Kristologi yang sudah diagendakan oleh Ma’had ‘Aliy Al Aimmah (MAA) bersama Kristolog Nasional, Ustadz Masyhud SM pada tanggal 17-18 Februari 2018. Dua hari menjelang acara, saya menghubungi Ustadz Masyhud untuk berkoordinasi. Saat itu beliau bilang, nanti saya ngajak teman saya ya, dokter… (Saya kurang jelas mendengar namanya via telp). Biar nanti bisa menyampaikan materi secara bergantian. Maka saya menyetujui saja karena saya yakin teman beliau juga seorang kristolog yang kapabel.
Kedua kristolog tersebut akhirnya tiba di MAA pada waktu yang sudah dinantikan. Jujur, ini adalah saat pertama kali saya bertemu dengan keduanya. Setelah berkenalan dengan keduanya, sayapun teringat dengan “Zakir Naik-nya Indonesia”. Saya buka-buka lagi pengumuman tentang beliau bulan lalu. Saya cocokkan profil beliau dengan yang beliau isikan di Curiculum Vitae. Dan…… Subhanallah….
Ternyata beliau inilah yang digelari dengan “Zakir Naik-nya Indonesia”. Beliau hadir langsung ke MAA untuk mengisi Dauroh Kristologi tanpa kami undang. Setelah saya klarifikasi dengan beliau tentang gelar tersebut, beliau-pun membenarkan bahwa yang dimaksud dengan tersebut adalah beliau sendiri. Sungguh betapa senangnya saya mendapatkan keberkahan yang luar biasa ini. Beliau adalah Ustadz dokter Anwar Luthfi, M.Th.
Bagaimana beliau mendapatkan sebutan tersebut?
Barangkali salah satu sebabnya adalah pendidikan beliau yang berhasil menjadi dokter, dan kemudian melanjutkan spesialisasinya di bidang Kristologi (perbandingan agama). Beliau mengawali belajar kristologi selama 9 tahun kepada KH. Abdullah Wasi’an. Mendapat bekal ilmu kristologi tersebut koordinator wilayah Madura Abdullah wasi’an foundation ini ketika khutbah Jum’at sering menyampaikan materi perbandingan agama. Demikian juga ketika beliau ditugaskan di wilayah Sumatera Barat. Karena di sana masyarakat banyak yang beragama Kristen maka muncul kekhawatiran dari umat Islam bahwa beliau adalah pendeta yang sengaja disusupkan dengan pura-pura masuk Islam. Kekhawatiran ini sampai kepada pihak gereja dan mereka bermaksud menampung ketua Komisi Nasional Anti Pemurtadan (KNAP) Madura ini.
Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh dokter lulusan Univ. Wijaya Kusuma ini. Beliau meminta dokumen kekristenan dari gereja dan kemudian dimanfaatkan untuk menempuh studi Magister Theologi di salah satu sekolah theologi di Indonesia. Selama menempuh studi inilah beliau bisa leluasa masuk, mempelajari dan membongkar bukti-bukti kelemahan agama Kristen. Setelah lulus, beliaupun semakin mantap dalam membantah ajaran-ajaran sesat Kristen. Dengan kecerdasan yang Allah anugerahkan, beliau bisa dengan mudah menundukkan hujjah para penginjil dari dalam injil itu sendiri.
Kesan tersebut juga yang kami dapatkan saat belajar langsung dari bapak 8 anak ini. Beliau bisa menyampaikan materi kejanggalan-kejanggalan agama Kristen dan dibantah dari isi kitab itu sendiri. Diantara tentang masalah dosa waris, penebusan dosa, trinitas, anak Nabi Ibrahim yang dikorbankan dan yang lain sebagainya. Semua klaim-klaim yang diajukan para pendeta dapat beliau jelaskan dengan mudah kesalahannya dari dalam kitab mereka sendiri.
Dokter yang saat ini masih aktif di Puskesmas di daerah Kabupaten Sumenep ini juga mampu menyampaikan materinya dengan sangat cair dan menyegarkan. Gaya penyampaian yang interaktif dan diselingi canda membuat peserta merasa fresh dalam menerima penjelasan beliau. Sehingga meskipun beliau menyampaikan materi pada jam-jam yang melelahkan, peserta tetap bisa mengikuti dengan semangat tanpa terserang ngantuk.
Semoga Allah menjadikan ilmu beliau bermanfaat bagi umat. Semoga Allah menjaga beliau dari segala fitnah dan marabahaya. Dan semoga kehadiran beliau di MAA menjadi suntikan berharga bagi para mahasantari agar lebih bersemangat dalam membela dan menjaga agama Allah beserta umat-Nya dari segala macam ancaman yang membahayakan aqidah dan keimanan. Aamiin.
Masya Allah
Alhamdulillah
Allahu Akbar
Semoga Allah juga melindungi dan menjaga antum dan saudara saudara kami di MAA serta terus memberikan ma’unah Nya agar MAA tetap menjadi cahaya sunnah di negeri ini.
Salam takdhim kami buat syaikh Dr. KH. Agus Bashori juga sahabat dan guru saya, ustadz Ziyad at Tamimi
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmsush sholihah
Aamiin. Semoga Allah juga memberi kemenangan Islam melalui usaha da’wah Ustadz. Iya insyaAllah kami sampaikan salamnya kepada beliau.