Keutamaan Qiyamullail di dalam Al Qur’an
Tidak ada keraguan bahwa qiyamullail termasuk salah satu ibadah yang utama dan mulia. Banyak sekali dalil dari Al Qur’an maupun sunnah yang menunjukkan tentang keutamaan dan kemuliaan ibadah ini. Maka pada kesempatan kali ini, akan disampaikan beberapa keutamaan dan kemuliaan qiyamullail yang terdapat dalam Al Qur’an. InsyaAllah pada kesempatan berikutnya akan disampaikan keutamaan dan kemuliaan ibadah ini dari sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berikut ini adalah beberapa keutamaan dan kemuliaan qiyamullail dari Al Qur’an.
1. Qiyamullail adalah sifat hamba Tuhan yang Maha Pemurah.
Allah berfirman tentang sifat ‘ibadurrahman (hamba Tuhan yang Maha Pemurah),
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al Furqan: 64)
2. Allah menjadikan qiyamullail menjadi sifat orang yang bertaqwa serta berhaq mendapatkan rahmat dan surga Allah ta’ala.
Allah ta’ala berfirman,
كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ . وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (Adz Dzariyyat 17-18)
3. Allah menjadikan qiyamullail sebagai tanda kesempurnaan iman seorang hamba.
Allah ta’ala berfirman
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ . فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (As Sajdah 16-17)
4. Allah menjadikan qiyamullail menjadi tanda orang yang sholeh.
Allah ta’ala berfirman
يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ
“Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).” (Ali ‘Imron: 113)
5. Allah mengangkat derajat orang yang mengerjakan qiyamullail dengan ilmu lebih tinggi dari yang selain mereka.
Allah ta’ala berfirman
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az Zumar 9)
6. Allah ta’ala memerintahkan kepada nabi-Nya agar melaksanakan qiyamullail dikarenakan agungnya kedudukan ibadah ini.
Allah ta’aala berfirman:
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (4)
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Al Muzammil: 1-4)
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Al Isra’: 79)
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا (24) وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (25) وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا (26)
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (Al Insan: 24-26)
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ
‘Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang.” (Qaaf: 40)
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ
“Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (Ath Thuur: 49)
Tatkala kita mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu kita senang mengikuti apa yang beliau kerjakan. Tatkala Allah banyak memerintahkan kepada nabi-Nya untuk mengerjakan qiyamullail, maka kita juga sudah selayaknya untuk perhatian dan senang untuk mengamalkan qiyamullail dalam kehidupan kita. Dan apabila nabi kita diperintah oleh Allah untuk mengerjakan qiyamullail, sementara kita enggan untuk mengerjakannya, maka yang patut dipertanyakan adalah siapa sebenarnya yang kita ikuti dalam hidup ini?
Demikian sekilas keutamaan dan kemuliaan qiyamullail yang ada dalam Al-Qur’an. Tentu masih banyak lagi yang belum bisa disebutkan karena segala keterbatasan yang ada. Semoga Allah selalu memudahkan kita untuk menjadi hamba yang ahli menjalankan qiyamullail. Aamiin.
(Disarikan oleh Abu Sholih Harno P., S.P., M.PI. dari kitab Qiyamullail, fadhluhu, wa adabuhu, wal asbabul mu’ayyanati ‘alaihi fi dhouil kitab was sunnah karya Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf Al Qahthani).