Selamat Datang dan Bergabung dalam MOS Ma’had ‘Aliy Al Aimmah (MAA) 2016-2017
Sebuah langkah awal telah kalian tempuh dalam upaya meraih kebaikan. Kalian akan mempelajari, berusaha memahami dan mengamalkan kebutuhan terpenting dalam hidup ini. Kebutuhan yang lebih penting dari sekedar makan dan minum. Iya itulah kebutuhan dalam mempelajari ilmu agama Islam. Ilmu yang dapat merealisasikan tujuan penciptaan manusia untuk beribadah hanya kepada Allah ta’ala semata.
Orientasi telah dibuka pada hari Rabu, 21 Dzulqa’dah 1437 H / 24 Agustus 2016. Pembukaan ditandai dengan materi perkenalan MAA yang disampaikan oleh mudir tanfidzi, Ustadz Abu Sholih Harno, S.P., M.PI. Melalui perkenalan ini para mahasantri baru bisa mengetahui sejarah awal ma’had, para pengasuh dan juga para pengurus yang akan melayani kebutuhan para mahasantri selama belajar di ma’had.
Materi berikutnya adalah tentang makna kalimat tauhid لا إله إلا الله yang disampaikan oleh salah satu dewan pendiri Yayasan Bina Al-Mujtama’ sekaligus pengajar di MAA yaitu Ustadz Muhamamd Syahri. Sebuah materi yang sangat penting yang menjadi pembeda seorang mukmin dengan yang lainnya. Materi yang menjadi pondasi dasar seseorang muslim dalam membangun agamanya yaitu agama Islam. Yang mana seseorang bisa meraih kebahagiaan abadi atau kesengsaraan tiada henti bisa ditentukan dari pemahaman dan pengamalan dia terhadap kalimat tauhid ini.
Materi tersebut diperkuat kembali oleh Mudir MAA, Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag. yang menyampaikan tema “Pembatal-Pembatal Keimanan”. Dengan memahami perkara apa saja yang bisa membatalkan keimanan seseorang, maka mahasantri dapat menghindarinya sehingga selamat keimanannya sampai hari kiamat kelak.
Materi terakhir di hari pembukaan orientasi adalah “Mengenal Fajar Shadiq” yang kembali disampaikan oleh mudir tanfidzi, Ustadz Abu Sholih Harno Purwanto, S.P., M.PI. Materi yang bersifat sebuah koreksi dalam menentukan awal waktu subuh menjadikan materi menarik diikuti sehingga di akhir sesi terjadi diskusi yang cukup panjang antara peserta dan pemateri. Setelah semua bisa memahami adanya koreksi dari jadwal yang ada, maka kemudian sebagian peserta membuktikan sendiri keesokan hari menjelang subuh untuk membuktikan apakah benar bahwa jadwal yang ada perlu dikoreksi? Maka hasil observasi membuktikan bahwa jadwal yang ada kurang tepat sehingga butuh untuk dikoreksi.
Suasana baru dalam orientasi kali ini adalah pengamalan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menumbuhkan ukhuwah dan meraih banyak keberkahan, yaitu sunnah makan bersama. Maka mulai orientasi kali ini, semua mahasantri dalam kehidupan keseharian di MAA, mereka akan senantiasa makan bersama baik sarapan, makan siang ataupun makan malam. Semoga dengan mengamalkan sunnah ini, kehidupan para mahasantri semakin harmonis dan kebahagiaan bisa dirasakan secara bersama-sama. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.